Rahmat Dermawan Ajak Akademisi dan Petani Perkuat Pangan di Wilayah IKN

No comments
Foto: Suasana sarasehan ketahanan pangan dan penanaman padi bersama petani dan mahasiswa di Muara Jawa, Kutai Kartanegara.

Kabarnews.co, KUTAI KARTANEGARA – Upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menjadi sorotan melalui kegiatan Sarasehan Ketahanan Pangan dan Tanam Padi Bersama Petani dan Mahasiswa di Pendopo Gapoktan Maju Sejahtera, Kelurahan Muara Jawa Ulu, Kecamatan Muara Jawa, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan yang diinisiasi Anggota Komisi II DPRD Kutai Kartanegara, Rahmat Dermawan, ini menjadi ajang strategis mempertemukan dunia akademik, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam satu forum kolaboratif. Sebagai Ketua Ikatan Alumni Program Studi Pembangunan Sosial (IKA Pemsos) FISIP Universitas Mulawarman (Unmul), Rahmat menggagas forum tersebut untuk menguatkan peran sosial kampus dalam mendukung ketahanan pangan di daerah penyangga IKN.

Sarasehan yang digelar IKA Pemsos FISIP Unmul turut menghadirkan akademisi, mahasiswa, petani, dan perwakilan dari pemerintah daerah serta Otorita IKN. Hadir pula Lurah Muara Jawa Ulu, Camat Samboja, Wakil Dekan III FISIP Unmul Daryono, serta Ketua Prodi Pembangunan Sosial A. Ismail Lukman.

Rahmat menekankan pentingnya sinergi nyata antarsektor agar petani tidak hanya menjadi pelengkap dalam proses pembangunan. “Masalah pupuk dan alat pertanian itu klasik. Pemerintah harus berpihak pada petani. Tanpa petani, siapa yang memberi makan kita?” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya regenerasi petani agar sektor pertanian tidak kehilangan tenaga muda. Rahmat berharap program 100.000 Petani dan Nelayan Produktif dari Pemkab Kukar benar-benar menjangkau masyarakat di Muara Jawa dan daerah penyangga lainnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, menambahkan bahwa Kukar masih berjuang memenuhi kebutuhan pangan Kalimantan Timur, baru sekitar 40 persen dari kebutuhan daerah. Dengan 17.370 hektare sawah aktif dan produksi 120 ribu ton gabah per tahun, potensi itu dinilai masih harus dioptimalkan.

Pihak Otorita IKN melalui Direktur Ketahanan Pangan, Dr. P. Setia Lenggono, menegaskan bahwa tahun 2028 akan menjadi momentum bersejarah karena IKN resmi menjadi ibu kota politik Indonesia. “Ini peluang besar bagi Kukar untuk menjadi tulang punggung pangan nasional,” ujarnya.

Acara diakhiri dengan penanaman padi simbolis oleh petani, dosen, dan mahasiswa. Aksi itu mencerminkan sinergi nyata antara pengetahuan dan praktik lapangan demi mewujudkan kemandirian pangan di wilayah penyangga IKN.

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar