Kabarnews.co, TENGGARONG – Guna memastikan data-data pertanian yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2030 terhimpun secara komprehensif, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) menggelar Focus Group Dicussion (FGD), Sabtu (4/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, serta perwakilan setiap Poktan yang ada di Kukar.
Dalam sambutannya, Sunggono, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai masalah yang dihadapi oleh petani dan nelayan di wilayah Kukar. “Segala permasalahan tersebut nantinya bisa kita sinergikan dengan program pemerintah yang saat ini kita susun, yakni RPJMD tahu 2025/2030 yang harus segera di sahkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemkab Kukar saat ini telah menyiapkan dokumen yang menginventaris data-data pertanian, dan telah diberikan kepada masing-masing OPD terkait untuk ditindaklanjuti. “Semua dokumen tadi sudah didistribusikan ke OPD. Mudah-mudahan dokumen tadi sudah langsung masuk ke dalam Renstra OPD sampai tahun 2029 nanti,” tegas Sunggono.
Senada dengan hal tersebut, Ketua KTNA Kukar, Edi Damansyah, menekankan bahwa KTNA harus selalu berkomunikasi aktif dengan Kepala OPD terkait khususnya dalam lingkup pertanian, agar gambaran RPJMD dan Renstra sesuai dengan data-data yang dikumpulkan sebelumnya.
“Kepada Bappeda dan dinas terkait, undang KTNA untuk memastikan data yang dimasukkan ke RPJMD maupun Renstra itu bisa sesuai,” ujarnya.
Edi menegaskan agar pemerintah tidak selalu berbasis proposal dalam menyusun program. Menurutnya, proposal ini seringkali menimbulkan kesenjangan diantara kelompok tani.
“Kami ingin membuat keseimbangan, karena dari seluruh anggota KTNA, tidak semua kelompok bisa membuat proposal. Sehingga menjadi kesempatan bagi oknum-oknum yang punya kepentingan tertentu,” pungkasnya.
Penulis: Azizah/Kabarnews.co
