Kabarnews.co, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 506 ton cadangan beras untuk mengantisipasi potensi krisis pangan. Langkah ini diambil untuk menghadapi risiko bencana alam, lonjakan harga kebutuhan pokok, maupun gangguan distribusi akibat musim kemarau.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, mengatakan bantuan cadangan pangan diberikan sesuai permintaan dari kabupaten/kota terdampak dan menunggu arahan gubernur.
“Distribusi beras cadangan ini menunggu arahan dari gubernur. Tapi secara umum, bantuan diberikan berdasarkan permintaan dari pemerintah kabupaten atau kota yang terdampak,” jelasnya.
Beberapa daerah masih dikategorikan rawan, seperti Paser, Penajam Paser Utara, dan Kutai Barat. Sementara Mahakam Ulu menjadi perhatian khusus karena kekeringan panjang yang memicu gagal panen dan naiknya harga bahan pokok. Pemprov telah menyalurkan 68,5 ton beras ke Long Apari dan Long Pahangai, dengan jatah 20 kilogram untuk setiap keluarga penerima.
Amaylia menjelaskan, ada sembilan indikator yang digunakan untuk menentukan status kerawanan pangan, di antaranya produksi lokal, stunting, ketersediaan air bersih, hingga akses kesehatan dan pendidikan. Ia mencontohkan perbaikan infrastruktur air bersih di Kecamatan Busang, Kutai Timur, berhasil mengeluarkan wilayah itu dari kategori rawan.
Selain itu, masyarakat dapat mengakses Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) untuk memantau kondisi terbaru.
“Kesiapsiagaan ini mampu menjaga stabilitas pasokan pangan akibat gangguan distribusi atau bencana,” tambahnya.
Melalui langkah antisipasi ini, masyarakat diharapkan merasa lebih tenang karena pemerintah telah menyiapkan cadangan pangan untuk menghadapi situasi darurat. Dengan distribusi yang merata, semangat gotong royong menjaga ketahanan pangan bisa terus terjaga di seluruh wilayah Kaltim. (*)
***
Sumber : sapos.co.id
Editor : Rachaddian (dion)
