Menjaga Warisan Hijau di Tengah Kemilau Batu Bara

No comments
Foto: Kepala Desa Tani Bhakti, Muhammad Amin.

Kababarnews.co, TENGGARONG – Saat desa-desa tetangga berlomba-lomba mengeksplorasi tambang batu bara demi kekayaan cepat, Desa Tani Bhakti memilih jalur yang berbeda dengan menanam “emas hijau”. Di tengah gemuruh industri tambang yang menjanjikan keuntungan besar, desa ini setia mempertahankan warisan leluhur: sawah yang subur dan hijau.

“Batu bara memang menggoda, tapi padi adalah warisan!” ujar Muhammad Amin, Kepala Desa Tani Bhakti, dengan penuh keyakinan.

Desa Tani Bhakti menghadapi pilihan antara mengikuti arus modernitas atau menjaga tradisi. Namun, Amin dan warganya memiliki pendekatan inovatif.

“Kenapa harus memilih? Kita bisa menggabungkannya!” katanya dengan semangat yang membara.

Amin memiliki visi besar untuk Desa Tani Bhakti, yakni menjadikannya sebagai lumbung padi yang mandiri. Caranya? Dengan menggabungkan kearifan lokal dan teknologi modern. “Kita buktikan, pertanian bisa keren dan menguntungkan!” serunya.

Bagi warga Tani Bhakti, sawah bukan sekadar lahan pertanian. Sawah adalah simbol perjuangan dan kebanggaan. Mereka siap menghadapi segala tantangan untuk membuktikan bahwa pertanian bisa bersaing dengan industri tambang.

“Kita akan buktikan bahwa masa depan Tani Bhakti tetap cerah dengan padi!” tandas Amin dengan penuh semangat.

Semangat juang warga Desa Tani Bhakti patut diapresiasi. Mereka menunjukkan bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal uang, tetapi juga menjaga warisan dan ketahanan pangan. (Adv/DiskominfoKukar)

Penulis : Reihan Noor

Baca Juga

Bagikan:

Leave a Comment

Ads - Before Footer