Kukar Evaluasi Gotong Royong Lewat BBGRM 2025

No comments
Foto : Kepala DPMD Kukar, Arianto.

Kabarnews.co, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan menjadikan peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2025 sebagai momentum penting untuk mengevaluasi sejauh mana semangat kebersamaan dan kepedulian sosial tumbuh di masyarakat.

Acara yang dipusatkan di Kecamatan Kota Bangun ini dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei mendatang, dan akan menjadi panggung bagi desa serta kelurahan di Kukar untuk menunjukkan capaian kegiatan kolektifnya.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar sebagai penyelenggara utama menyatakan bahwa BBGRM kali ini bukan sekadar seremonial, melainkan proses evaluatif yang menyeluruh.

“Kami sedang mendata dan menilai aktivitas gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh kecamatan,” ujar Kepala DPMD Kukar, Arianto.

Pemantauan ini mencakup kegiatan gotong royong yang dilaksanakan mulai dari tingkat RT, desa, hingga kelurahan. Hal ini juga menjadi bagian dari implementasi kebijakan alokasi minimal 15 persen dari dana Rp50 juta untuk setiap RT, sebagaimana diinstruksikan sebelumnya, guna mendukung kegiatan sosial masyarakat.

Arianto menekankan bahwa penilaian dilakukan untuk melihat konsistensi penerapan budaya gotong royong yang diharapkan tidak hanya hidup di momen tertentu, tetapi berjalan sepanjang tahun.

“Melalui evaluasi ini, kami ingin memastikan bahwa semangat gotong royong bukan hanya slogan, tetapi benar-benar menjadi gaya hidup yang memperkuat pembangunan dari bawah,” tutupnya.

Sebagai bentuk apresiasi, DPMD Kukar juga akan memberikan penghargaan kepada desa atau kelurahan dengan pelaksanaan gotong royong terbaik. Penilaian mencakup dokumentasi kegiatan, partisipasi warga, serta bentuk kontribusi terhadap pembangunan lingkungan.

Upaya ini diharapkan dapat mendorong semangat kompetitif positif antar wilayah di Kukar untuk menjaga kekompakan sosial dan solidaritas antarwarga. Diharapkan, dengan adanya evaluasi dan penghargaan ini, pemerintah desa maupun warga akan semakin termotivasi dalam menciptakan kegiatan kolektif yang berdampak nyata.

BBGRM 2025 diharapkan menjadi contoh nyata praktik pembangunan partisipatif berbasis nilai-nilai lokal. Pemerintah daerah pun ingin memastikan bahwa warisan sosial ini tetap relevan di era modern, sebagai pengikat kohesi sosial di tengah masyarakat yang semakin kompleks.

Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan terukur, Kukar tidak hanya menjaga tradisi gotong royong, tetapi juga mengembangkannya menjadi kekuatan sosial dalam mendukung kemajuan daerah secara berkelanjutan.

(Adv/DPMD/Kukar)

*Sudah DIrevisi

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar