Kabarnews.co, TENGGARONG – Kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang sempat dikeluhkan masyarakat akhirnya direspons cepat oleh Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar). Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pemerintah daerah menggelar operasi pasar di lima titik di wilayah Tenggarong.
Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyebut operasi ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan gas bersubsidi, terutama bagi warga berpenghasilan rendah dan pelaku UMKM.
“Gas 3 Kg ini sangat vital, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pelaku UMKM. Kelangkaan yang terjadi jelas mengganggu aktivitas harian mereka, khususnya untuk kebutuhan memasak,” katanya.
Lima lokasi operasi pasar tersebut berada di Lapangan Sepak Bola (Timbau), depan Kantor Lurah Panji (Jalan Tenis), Lapangan Voli (Gunung Belah), halaman Kantor Lurah Mangkurawang (Jalan Pateh Kota), dan Lapangan Sepak Bola Jalan Poros Tenggarong–Kota Bangun (Kelurahan Jahab).
Sayid menjelaskan, meningkatnya jumlah pelaku UMKM, khususnya di titik-titik wisata seperti Titik Nol dan Car Free Day (CFD), menyebabkan lonjakan permintaan gas subsidi.
“Kebutuhan pelaku UMKM terhadap LPG 3 Kg menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kelangkaan,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan Disperindag, dari total 20 kecamatan di Kukar, sekitar delapan hingga sembilan kecamatan mengalami kerawanan pasokan, dengan Tenggarong menjadi kawasan paling terdampak.
Untuk menanggulangi hal itu, pihaknya telah mengusulkan tambahan pasokan sebanyak 20.000 tabung LPG 3 Kg kepada Pertamina. Tambahan tersebut akan disalurkan melalui 14 titik operasi pasar, dengan distribusi tersebar di berbagai kecamatan.
Melalui langkah ini, Pemkab Kukar berharap warga tak lagi kesulitan mendapatkan gas subsidi, dan aktivitas ekonomi UMKM dapat terus berjalan dengan lancar. (CFD)
