Penajam Paser Utara – Pelayanan masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Penajam Paser Utara (PPU) menjadi perhatian serius setelah banyak aduan dan terungkap bahwa kondisi layanan benar-benar lambat.
Aduan itu pun memicu langkah tegas dari Pejabat (Pj) Bupati PPU, Makmur Marbun. Ia pun melakukan inspeksi mendalam untuk mengetahui kebenaran pelayanan puskesmas tersebut.
Hasil dari kunjungan Pj Bupati ke salah satu puskemas di PPU, ia menemui situasi yang sangat memprihatinkan. Meskipun pelayanan seharusnya dimulai pukul 7.30 Wita, namun pada saat ia tiba pukul 7.50 Wita, belum ada pelayanan yang dilakukan.
Ironisnya, masyarakat yang sudah tiba sejak setengah 7 harus menunggu hingga pukul 08.00 Wita untuk melakukan pendaftaran.
“Saya kesana jam 7.50 Wita, sengaja karena jam pelayanan kan 7.30 Wita, disana baru bersolek tidak ada pelayanan, masyarakat setengah 7 sudah disana loh, malah ada yang mau mati sudah disitu ngos-ngosan nafas ibunya,” ungkapnya dengan nada kesal, Kamis (1/2/2024).
Hal ini pun menjadi latar belakang keputusan Pj Bupati untuk melakukan mutasi ditingkat kepala puskemas. Menurutnya, kondisi yang mengkhawatirkan ini memerlukan langkah tegas demi menjaga kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pasalnya, keputusan mutasi ini tidak hanya didasarkan pada lambatnya pelayanan, tetapi juga karena dari 52 pegawai puskemas, hanya 21 orang yang hadir hingga lewat pukul 08.00 Wita. Bahkan, ada yang tanda tangan namun belum hadir di tempat.
“Yang lucunya, ada yang tanda tangan tapi orangnya belum ada,” tambahnya.
Waktu pelaksanaan mutasi pegawai puskemas ini masih belum dapat dipastikan. Dinas Kesehatan setempat baru diminta untuk melakukan pemetaan dan evaluasi menyeluruh guna memastikan perubahan yang efektif dan merata.
Langkah tegas ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja puskemas dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat PPU.
