Menuju Ekonomi Hijau, OJK Minta Kredit Tak Lagi Bertumpu pada Sektor Tambang

No comments
Foto : Kepala OJK Kaltim-Kaltara, Jimmy.

Kabarnews.co, SAMARINDA – Kredit perbankan di Kaltim-Kaltara hingga kini masih banyak mengalir ke sektor pertambangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai ini saat yang tepat bagi perbankan untuk mengubah arah pembiayaan menuju sektor yang lebih ramah lingkungan.

Data OJK mencatat, pada Mei 2025 kredit sektor Pertambangan dan Penggalian mencapai Rp32,85 triliun. Angka ini sedikit di bawah sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan yang menyerap Rp33,13 triliun. Namun, di Februari 2025, posisi berbalik. Kredit tambang berada di puncak dengan Rp38,68 triliun, mengungguli sektor pertanian yang berada di Rp34,23 triliun.

Sebetulnya kalau kami menilai, ini justru momentum bagus. Karena arah kebijakan kita ke depan adalah mendukung ekonomi hijau,” kata Kepala OJK Kaltim-Kaltara, Parjiman atau Jimmy.

OJK meminta perbankan menyesuaikan rencana bisnisnya dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Fokusnya adalah menyalurkan kredit ke sektor yang tidak merusak lingkungan.

Kami minta ke depannya perbankan lebih banyak menyalurkan pembiayaan ke sektor yang bukan merupakan sektor yang merusak lingkungan,” ujarnya.

Jimmy mengingatkan risiko besar jika perbankan terus bergantung pada sektor tambang, apalagi di tengah tren global yang mengarah ke energi terbarukan.

Risiko stranded asset di sektor tambang itu nyata. Kalau perbankan tidak bersiap dari sekarang, bisa terguncang sewaktu-waktu,” tambahnya.

OJK optimistis perubahan ini akan membawa perbankan di Kaltim-Kaltara lebih siap menghadapi tantangan masa depan, sekaligus ikut menjaga keberlanjutan lingkungan di daerah yang selama ini menjadi pusat energi fosil nasional. (*)

***

Sumber : sapos.co.id

Editor : Rachaddian (dion)

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar