Kutai Kartanegara – Rumah Sakit (RS) Muara Badak bakal dinobatkan sebagai tonggak baru dalam pembangunan pelayanan kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara, terutama bagi warga yang tinggal di sekitaran Muara Badak dan Marangkayu.
RS Muara Badak yang dibangun sejak tahun 2023 ini melibatkan berbagai pihak penting, termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Dan, dipastikan bakal mempermudah akses kesehatan bagi warga sekitar.
Dinkes Kutai Kartanegara bertanggung jawab atas perencanaan teknis, studi kelayakan, dan perancangan detail. Sementara, Dinas PU Kutai Kartanegara bertanggung jawab atas pelaksanaan pembangunan fisik.
“Saya minta Dinas PU dan jajaran kontraktor yang sudah mendapatkan kepercayaan ini agar bisa melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya,” ucap Bupati Edi Damansyah.
Pernyataan itu disampaikan, karena RS Muara Badak ini merupakan harapan besar bahkan jawaban yang ditunggu-tunggu masyarakat atas kebutuhan kesehatan di Kecamatan Muara Badak dan sekitarnya.
Pasalnya selama ini, masyarakat setempat harus bepergian jauh ke Samarinda ataupun Bontang hanya untuk mendapat perawatan medis yang memadai. Maka itu, dia meminta agar pengerjaannya benar-benar diperhatikan.
“Anggaran yang kita gelontorkan mencapai Rp 63,2 miliar dan melibatkan lima perusahaan, saya harap pembangunan RS Muara Badak bisa dilaksanakan dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Rendi Solihin mengaku sangat optimis jika RS Muara Badak akan segera beroperasi sesuai target. Sebab, progres pembangunannya berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Edi Damansyah – Wakil Bupati Rendi Solihin pada tanggal 10 Juli 2023. Sehingga, RS Muara Badak ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2024.
“Kemungkinan peresmian dapat kita lakukan antara bulan Agustus hingga November 2024 ini. Melihat, pembangunan RS ini sudah on the track dari tahun sebelumnya. Bahkan dari beberapa pembangunan di Kukar untuk tahun 2023-2024, RS Muara Badak ini salah satu pengerjaannya cukup baik,” bebernya.
Dengan total lebih dari 100 tempat tidur, RS Muara Badak akan dilengkapi dengan fasilitas penting seperti Unit Gawat Darurat (UGD), ruang rawat jalan dan inap, radiologi, laboratorium, intensif, serta ruang operasi.
Selain infrastruktur fisik, ia juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang kesehatan. Dia menyebut bahwa beberapa dokter juga telah menjalani pelatihan di rumah sakit terkemuka lainnya, seperti AM Parikesit Tenggarong.
“Ini upaya kita memastikan agar RS Muara Badak tidak hanya memiliki fasilitas memadai tetapi juga tenaga medis yang berkualitas,” tegasnya.