Kabarnews.co, TENGGARONG – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin membacakan nota keuangan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025 dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar, Senin (29/9/2025).
Dalam penyampaianya, Rendi menjelaskan bahwa pendapatan daerah tahun ini mengalami penurunan sebesar Rp314,9 miliar, sehingga total APBD hanya sekitar Rp11,18 triliun. Penurunan ini dipengaruhi oleh berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat, efisiensi belanja daerah, serta kewajiban pembayaran iuran jaminan kesehatan dab penyelesaian tagihan pihak ketiga.
“Pendapatan transfer berkurang sebesar Rp293,02 miliar sehingga menjadi Rp10 triliun. Adapun pendapatan asli daerah bertahan di angka Rp953,08 miliar, yang terdiri dari pajak daerah, retribusi, serta hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,” jelas Rendi.
Sejalan dengan turunnya pendapatan, belanja daerah juga terkoreksi turun menjadi Rp648,96 miliar, sehingga menjadi Rp11,35 triliun. Penyesuaian ini mencakup belanja operasional, belanja modal, hingga belanja tidak terduga yang sebagian dialokasikan untuk Pemungutan Suara Ulang, dan program lainnya.
“Banyak hal yang terjadi di tahun 2025 ini, diluar prediksi kita, seperti efisiensi dan PSU. Semua menguras energi kita, termasuk keuangan Kutai Kartanegara. Karena itu, secara menyeluruh pendapatan berkurang menjadi Rp11 triliun,” ungkap Rendi.
Ia menegaskan, dalam perubahan APBD tahun 2025 tidak ada penambahan fisik infrastruktur bangungan. Pergeseran anggarab lebih diarahkan kepada kewajiban dan program prioritas masyarakat. Ia pun berharap kondisi di tahun depan bisa membaik.
“Mudah-mudahan tahun 2026 ada perbaikan. Kita bisa menata Kutai Kartanegara menjadi lebih baik lagi,” tutupnya.
Penulis: Azizah/Kabarnews.co