Kabarnews.co, KUTAI KARTANEGARA – Upaya pelestarian satwa langka terus dilakukan Pertamina Group. Lewat anak usaha Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), perusahaan ini menggandeng Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk mengembangkan pusat rehabilitasi orang utan di Samboja Lestari, Kutai Kartanegara.
Sejak 2023, tiga individu orang utan telah dirawat di pusat rehabilitasi ini. Rencananya, program akan diperluas dengan menambah dua individu lagi pada 2026–2027. Komisaris PT Pertamina (Persero), Nanik S Deyang, menyampaikan rasa harunya melihat kepedulian tersebut. Ia berharap seluruh Pertamina Group semakin aktif mendukung pelestarian satwa endemik.
Program ini tak hanya fokus pada perawatan satwa, tapi juga pemulihan habitatnya. Pertamina memulai penanaman pohon seluas 8 hektar di kawasan Samboja Lestari sejak 2024. Pohon yang ditanam terdiri dari tanaman endemik seperti Damar, Merembun, dan Balanggeran, serta pohon produktif seperti mangga dan pepaya sebagai pakan alami orang utan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, sekaligus mendukung prinsip ESG dan tujuan SDGs. Menurutnya, pelestarian satwa menjadi komitmen Pertamina untuk menjaga keseimbangan ekosistem di tengah tantangan lingkungan.
Pertamina sendiri telah melaksanakan lebih dari 50 program konservasi fauna, dengan melibatkan 261 spesies satwa dan lebih dari 800.000 individu. Di antaranya termasuk gajah, bekantan, pesut, penyu, dan satwa lain yang menjadi kekayaan hayati Indonesia.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa upaya energi berkelanjutan dapat berjalan berdampingan dengan konservasi alam, termasuk menjaga kelestarian orang utan sebagai satwa ikonik Kalimantan. (*)
***
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Rachaddian (dion)