Kabarnews.co, Samarinda – Warga Samarinda tengah dihadapkan pada kekhawatiran soal beras premium. Setelah temuan Menteri Pertanian soal ratusan merek beras yang tak sesuai standar, Dinas DPPKUKM Kaltim bersama tim gabungan langsung bergerak melakukan sidak terpadu di enam titik distribusi.
Sidak ini melibatkan Dinas Pangan dan Hortikultura Kaltim, Dinas Perdagangan Samarinda, serta Satgas Pangan Polda Kaltim. Mereka menyisir dua pasar tradisional, dua ritel modern, dan dua distributor utama yang menjual beras premium.
“Pemerintah pusat telah mengeluarkan informasi resmi yang harus segera ditindaklanjuti. Kami langsung mengoordinasikan sidak untuk memastikan distribusi dan mutu beras di lapangan sesuai aturan,” tegas Plt Kepala Bidang PKTN DPPKUKM Kaltim, Asep Nuzuludin.
Ia menjelaskan bahwa timnya menemukan indikasi beras premium yang kualitasnya tak sesuai label dan dijual di atas HET. Hal ini bisa menimbulkan kepanikan masyarakat dan merusak kepercayaan publik terhadap pasokan pangan.
Sementara itu, Gunadi dari Tim Pengawasan 2 menyampaikan bahwa mereka tak hanya mengecek mutu dan harga, tapi juga mengamankan beberapa sampel beras untuk diuji di laboratorium. Pemeriksaan lanjutan akan menyasar kadar air, patahan, warna, dan aroma beras.
Lebih mengejutkan, salah satu merek diketahui menyelipkan sendok logam sebagai hadiah di dalam kemasan beras. Gunadi mengingatkan bahwa bahan logam seperti itu bisa mengontaminasi beras dengan partikel berbahaya.
“Ini bentuk kelalaian pada aspek non-pangan yang justru bisa berdampak langsung pada keamanan konsumsi masyarakat. Kami mendorong agar praktik seperti ini dihentikan,” ungkapnya.
Langkah pengawasan ini diharapkan bisa mencegah praktik curang sekaligus menjaga stabilitas pasokan bahan pokok bagi masyarakat Samarinda. (*)
Sumber : sapos.co.id
Editor : Rachaddian
