Kabarnews.co, Samarinda – Pergantian musim atau pancaroba selalu menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu ancaman serius yang kerap muncul di musim ini adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 26 Maret 2024 menunjukkan bahwa kasus DBD mencapai 53.131 dengan 404 kematian. Dalam satu pekan berikutnya, angka ini melonjak menjadi 60.296 kasus dengan jumlah kematian bertambah menjadi 455.
Merespons situasi ini, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menekankan perlunya kewaspadaan ekstra, khususnya saat musim pancaroba. Menurutnya, perubahan cuaca pada periode ini menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
“Musim pancaroba menjadi waktu yang rawan karena nyamuk DBD berkembang pesat. Penting bagi kita untuk memantau lingkungan, terutama genangan air yang menjadi tempat nyamuk bersarang,” kata Andi pada Selasa (12/11/2024).
Andi mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk lebih aktif melakukan pencegahan, seperti membersihkan lingkungan, memeriksa tempat penampungan air, dan melakukan fogging secara rutin di area yang terdampak. “Langkah ini penting untuk menghentikan penyebaran penyakit sebelum situasi memburuk,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memuji langkah strategis pemerintah Provinsi Kaltim yang menjadikan daerah tersebut sebagai percontohan program vaksinasi DBD. Program ini difokuskan pada anak-anak usia sekolah, terutama di bawah usia 10 tahun.
“Kami mendukung penuh program vaksinasi ini. Semoga mampu memberikan dampak nyata dalam menekan kasus dan angka kematian akibat DBD, khususnya di Kaltim,” tegasnya.
Andi berharap upaya kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah dapat meminimalkan dampak DBD. “Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan agar terbebas dari nyamuk penyebab DBD,” tutupnya.
Musim pancaroba adalah waktu untuk lebih waspada terhadap ancaman kesehatan. Langkah preventif, seperti vaksinasi dan kebersihan lingkungan, menjadi kunci melawan lonjakan kasus DBD. (Adv DPRD Kaltim/Adl).