Subandi Desak Tindakan Segera Atasi Ancaman Buaya di Kaltim

No comments
FOTO: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Subandi.

Kabarnews.co, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal dengan keindahan alam dan keberagaman hayatinya, namun belakangan ini, ancaman serius muncul dari predator besar yang menghuni sungai dan pesisirnya: buaya. Dalam beberapa bulan terakhir, serangan buaya di kawasan Kutai Timur (Kutim) dan pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) meningkat tajam, memakan korban jiwa, termasuk anak-anak. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat pesisir.
Anggota DPRD Kaltim, Subandi, menanggapi serius insiden ini dengan mendesak pemerintah daerah untuk segera mengimplementasikan langkah-langkah yang lebih efektif dalam mengatasi ancaman tersebut. Menurut Subandi, serangan buaya tidak hanya mengancam keselamatan fisik masyarakat, tetapi juga merusak rasa aman yang seharusnya dimiliki oleh warga yang tinggal di wilayah pesisir.

“Masalah ini sudah terlalu lama dibiarkan tanpa ada solusi konkret dari pemerintah. Masyarakat mengeluhkan tingginya angka serangan buaya yang telah menelan korban jiwa, termasuk anak-anak yang tak berdosa. Ini adalah masalah yang harus segera diatasi dengan langkah nyata,” ujar Subandi dengan tegas.

Subandi mengingatkan bahwa serangan buaya merupakan ancaman besar yang perlu ditangani dengan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari upaya pencegahan hingga penanganan langsung. Ia menyerukan agar pemerintah daerah bersama instansi terkait, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan aparat keamanan, segera merumuskan strategi pencegahan yang lebih efektif.

“Pemerintah daerah perlu segera turun tangan dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk merancang dan menerapkan strategi pencegahan yang lebih efisien. Kami butuh langkah-langkah konkret yang tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga preventif,” jelasnya.

Sebagai langkah awal yang mendesak, Subandi mengusulkan dilakukan patroli rutin di sepanjang sungai dan daerah rawan serangan buaya. Ia juga mengusulkan agar buaya yang berada dekat dengan pemukiman segera dievakuasi ke habitat yang lebih aman, jauh dari pemukiman manusia.

“Penting untuk menerjunkan tim khusus yang berpengalaman dalam menangani satwa liar, khususnya buaya, untuk mengamankan warga. Evakuasi buaya yang masuk ke pemukiman harus segera dilakukan untuk mencegah korban lebih banyak,” katanya.

Selain itu, Subandi menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai cara-cara menghindari serangan buaya. Ia juga menyarankan untuk membangun infrastruktur perlindungan, seperti pagar pembatas di area rawan, guna meningkatkan keselamatan warga. “Tidak hanya tindakan langsung yang perlu dilakukan, tetapi masyarakat juga harus diberi pemahaman tentang cara-cara menghindari potensi serangan. Pembangunan fasilitas perlindungan seperti pagar pembatas atau penghalang juga perlu dipertimbangkan sebagai solusi jangka panjang,” tambahnya.

Subandi menegaskan bahwa keberhasilan penanganan masalah ini harus menciptakan keseimbangan antara perlindungan terhadap masyarakat dan konservasi satwa liar. Ia mengingatkan bahwa langkah-langkah tersebut harus mampu menjaga kelestarian alam sambil memberikan rasa aman bagi masyarakat.

“Keamanan warga adalah prioritas utama, tetapi kita juga tidak boleh melupakan pentingnya pelestarian satwa liar. Solusi yang diterapkan harus mampu menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelangsungan hidup satwa,” tutup Subandi.
Dengan keseriusan pemerintah dan kerjasama antara berbagai pihak, Subandi optimis bahwa ancaman buaya di Kaltim dapat diminimalkan dan masyarakat pesisir dapat kembali merasakan rasa aman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Adv DPRD Kaltim/Adl).

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar