Kabarnews.co, BERAU – Kekurangan tenaga dokter di Puskesmas Biatan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berdampak serius terhadap layanan kesehatan. Instalasi Gawat Darurat (IGD) terpaksa ditutup karena tidak ada dokter yang bisa menangani pasien. Bahkan, layanan rawat inap pun ikut terhenti akibat situasi ini.
Plt Kepala UPTD Puskesmas Biatan Lempake, Slamet, mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada satu pun dokter umum yang bertugas di fasilitas kesehatan tersebut. Padahal, sebelumnya terdapat tiga dokter yang memberikan layanan kepada masyarakat.
“Tiga dokter umum kami kosong,” ujarnya, Senin (20/1/2024).
Menurutnya, kekosongan tenaga dokter ini terjadi karena berbagai alasan. Salah satu dokter adalah tenaga honorer yang kontraknya tidak diperpanjang setelah bekerja kurang dari dua tahun. Sementara itu, seorang dokter lainnya telah diterima sebagai CPNS di luar daerah, dan dokter terakhir merupakan peserta program Nusantara Sehat yang kini telah menyelesaikan tugasnya.
Ketiadaan dokter ini menyebabkan layanan IGD dan rawat inap lumpuh total. Slamet menegaskan bahwa tidak mungkin memaksakan pelayanan tanpa tenaga medis yang memadai, karena bisa membahayakan keselamatan pasien.
“Dengan berat hati, pelayanan kami tutup,” katanya.
Meskipun IGD dan rawat inap tidak beroperasi, Puskesmas Biatan tetap membuka layanan kesehatan lainnya. Tenaga perawat yang tersedia berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di kamar pelayanan umum.
“Hanya IGD dan rawat inap saja yang tutup,” tambah Slamet.
Saat ini, Puskesmas Biatan masih memiliki 34 pegawai aktif yang bertugas di berbagai bidang, mulai dari pelayanan kesehatan hingga administrasi. Namun, di antara mereka, tidak ada tenaga medis yang memiliki keahlian khusus dalam menangani pasien gawat darurat.
Slamet berharap agar segera ada tambahan tenaga dokter untuk mengatasi krisis ini. “Kami mendapat informasi tentang penerimaan pegawai, tapi belum tahu kapan tenaga kesehatan itu akan aktif,” ujarnya.
Pihak Puskesmas berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini agar masyarakat Biatan bisa kembali mendapatkan layanan kesehatan yang layak. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)