Balikpapan – Setelah pertandingan yang memilukan melawan Persijap Jepara di Stadion Batakan, Balikpapan, pemain kunci Persiba Balikpapan, Salmani, menyampaikan permohonan maaf sekaligus ungkapan penyesalan dalam konferensi pers yang digelar usai pertandingan, Sabtu (27/1/2024).
Para pemain Persiba Balikpapan terlihat terpuruk dan berduka usai wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Salmani, yang juga mencoba menutupi kekecewaannya dengan kaos, mengakui bahwa timnya telah berusaha keras untuk menghindar dari degradasi.
Akan tetapi lanjut dia, hasil akhir yang tidak memuaskan membuat para pemain Persiba Balikpapan harus menerima kenyataan pahit tersebut.
“Saya mewakili para pemain memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kita sudah berjuang mati-matian, tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan,” ujarnya.
Ungkapan maaf ini seolah menjadi bentuk tanggung jawab moral dari pemain Persiba Balikpapan terhadap suporter dan seluruh masyarakat Kota Balikpapan. Pasalnya, hasil tragis tersebut membuat Persiba Balikpapan terpaksa terdegradasi ke Liga 3 pada musim berikutnya.
Persiba Balikpapan saat ini menempati posisi terbawah dalam klasemen Grup C dengan hanya mengumpulkan tiga poin.
Dengan satu pertandingan tersisa, Persiba dipastikan tidak mampu mengejar poin dari tim di atasnya, yaitu Sulut United dan Persipa Pati, yang keduanya sudah mengumpulkan 7 poin masing-masing.
Perebutan satu tiket tersisa akan menjadi pertarungan antara Sulut United dan Persipa Pati. Persipa Pati, yang dikenal sebagai Laskar Saridin, berada di peringkat kedua dengan tujuh angka, memiliki jumlah poin yang sama dengan Sulut United di posisi ketiga.
Konferensi pers setelah pertandingan menjadi panggung ekspresi penyesalan para pemain, yang sebagian besar terlihat terduduk lesu di lapangan hijau. Ekspresi wajah mereka mencerminkan kekecewaan mendalam atas nasib Persiba Balikpapan yang harus turun kasta ke Liga 3 pada musim depan.
