Kukar Fokus pada Kolaborasi dan Infrastruktur untuk Ketahanan Pangan di Era IKN

No comments
ILUSTRASI- Kondisi pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan utama Kalimantan Timur (Kaltim). Dengan kontribusi hampir 50 persen dari total produksi padi di provinsi ini pada tahun 2023, Kukar tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi penopang utama kebutuhan pangan di tengah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Produksi padi Kukar pada tahun 2023 mencapai 115.103,82 ton gabah kering giling (GKG) dari total 226.972,07 ton GKG di Kaltim. Capaian ini menjadikan Kukar sebagai penghasil beras terbesar di provinsi sekaligus penyokong utama ketahanan pangan dalam menghadapi lonjakan populasi di kawasan IKN.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, menekankan pentingnya peran Kukar dalam memenuhi kebutuhan pangan skala besar. “Peningkatan produksi padi adalah tugas strategis bagi Kukar, tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan lokal, tetapi juga untuk menyokong kebutuhan beras di IKN yang populasinya terus bertambah,” ujarnya, Sabtu (2/11/2024).

Namun, Kukar juga dihadapkan pada tantangan besar, terutama karena sebagian besar kebutuhan beras di Kaltim masih dipasok dari luar daerah. Menyadari hal ini, Pemkab Kukar mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan infrastruktur, teknologi, dan kerja sama lintas sektor sebagai solusi.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Dalam TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, berbagai infrastruktur telah dibangun untuk mendukung produktivitas petani.

Fasilitas yang dibangun meliputi jalan usaha tani sepanjang 3.200 meter, rehabilitasi 12 jembatan penghubung, pembuatan empat gorong-gorong, pembangunan cek dam untuk irigasi, dan empat sumur bor untuk kebutuhan air.

“Kami percaya infrastruktur adalah kunci bagi produktivitas petani. Dengan dukungan dari TNI, akses petani ke lahan mereka menjadi lebih mudah, dan distribusi hasil panen juga lebih efisien,” tambahnya.

Selain infrastruktur, Kukar berfokus pada inovasi teknologi di bidang pertanian. Melalui kemitraan dengan akademisi dan pihak swasta, pemerintah daerah mendorong penerapan irigasi presisi, pengembangan varietas unggul, serta pertanian berbasis digital.

“Pertanian berkelanjutan adalah prioritas kami. Dengan teknologi dan riset, kami dapat memastikan produktivitas tetap tinggi sambil menjaga kelestarian lingkungan,” ucapnya.

Dengan sistem digital, pengelolaan lahan akan dipantau secara real-time untuk memaksimalkan efisiensi sumber daya dan meningkatkan hasil panen. Langkah ini sejalan dengan visi Kukar untuk menciptakan ekosistem pertanian yang mandiri dan modern.

Bambang juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan strategi ini.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung program pertanian di Kukar. Tantangan ke depan semakin besar, tetapi dengan semangat gotong-royong, kami optimis dapat mempertahankan status Kukar sebagai lumbung padi Kaltim,” jelasnya.

Dengan pendekatan holistik ini, Kukar optimis mampu mempertahankan perannya sebagai tulang punggung ketahanan pangan Kaltim. “Produksi padi bukan hanya soal angka, tetapi tentang kesejahteraan petani, kemandirian pangan, dan masa depan generasi mendatang. Ini adalah tanggung jawab kita semua,” tutup Bambang. (*)

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar