kabarnews.co, TENGGARONG – Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, kini menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah yang tidak hanya membawa kebersihan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat. Program pengelolaan sampah yang dikelola Pemerintah Desa (Pemdes) ini memberikan manfaat besar bagi desa, baik dalam hal kebersihan, keamanan, maupun penciptaan lapangan pekerjaan.
“Kami sangat bersyukur karena program pengelolaan sampah ini sudah berjalan dengan baik dan diterima dengan antusias oleh masyarakat,” ujar Kepala Desa Loa Kulu Kota, Muhammad Rizali, pada Minggu (24/11/2024).
Sebagai bagian dari program ini, setiap Kepala Keluarga (KK) diwajibkan untuk membayar retribusi kebersihan sebesar Rp 35.000 per bulan. Sebagai imbalannya, sampah rumah tangga akan diambil setiap malam oleh petugas kebersihan menggunakan kendaraan yang langsung datang ke rumah warga pada pukul 22.00 Wita.
Selain itu, program ini memiliki fungsi tambahan yang tidak hanya terkait kebersihan, tetapi juga meningkatkan rasa aman di lingkungan. Petugas kebersihan berperan aktif dalam memantau situasi keamanan di sekitar lingkungan saat mengangkut sampah.
“Petugas kebersihan tidak hanya mengangkut sampah, tetapi juga memantau situasi keamanan di lingkungan sekitar,” katanya.
Salah satu dampak terbesar dari program ini adalah penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Sebelumnya, banyak warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap, namun kini mereka mendapatkan penghasilan tetap sebagai petugas pengangkut sampah. Tiga unit motor pengangkut sampah yang beroperasi melibatkan enam orang petugas, yang kini mendapatkan penghasilan tetap dan turut menjaga kebersihan serta keamanan desa.
“Ini sangat membantu masyarakat, karena sebelumnya mereka tidak memiliki pekerjaan,” tambahnya.
Tak hanya itu, program pengelolaan sampah ini juga memberikan dampak positif pada Pendapatan Asli Desa (PADes). BUMDes yang mengelola program ini tercatat menerima sekitar Rp 38 juta per tahun dari retribusi kebersihan. Pendapatan ini membantu meningkatkan pelayanan publik dan pembangunan di desa.
Dengan adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di lahan eks kayu mas Loa Kulu, sampah yang dikumpulkan dikelola dengan baik, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga bagaimana kita menjaga lingkungan dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga,” lanjut Rizali.
Program ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat, dari segi kebersihan, keamanan, hingga perekonomian lokal. Desa Loa Kulu Kota kini menjadi desa yang lebih bersih dan sejahtera, dengan harapan agar program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif lebih besar lagi bagi masyarakat.
Penulis : Dion